Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Review "Pesawat Kertas"

One of unique books  yang pernah saya tahu. Pertama kali, lihat buku semungil dan setipis itu. Tapi, dapat mengisi kekosongan saat sedang menunggu.  Buku ini saya dapatkan langsung dari penulisnya ketika mengikuti sebuah seminar kepenulisan dengan cara agak "nyolot". Lebih dari sekali saya sudah membaca "Pesawat Kertas". Total halamannya tidak sampai 100 hal dan ukurannya sekitar setengah dari A5 (lebar sedikit), serta font tulisan yang mungkin sekitar <  10 Times New Roman. Isinya tentang apa? Pesawat Kertas berisi kumpulan cerpen yang ditulis seminimalis mungkin oleh Noor H. Dee. Minimalis dalam artian positif ya. Terkesan simpel tapi "ngena". Terlihat dari judul-judul cerpen yang seakan  banyak terinspirasi dari hal-hal di sekitar, seperti Lukisan, Langit, Kacamata, Pintu, dll. Cerpen berjudul "Wajah" jadi salah satu favorit saya karena membuat agak dongkol di akhirnya. Selain itu, ada suasana tersendiri yang dibangun untuk tulisan di buk

Review "101 Dosa Penulis Pemula"

Adakah pembaca dari postingan ini yang merasa bahwa dirinya adalah Penulis Pemula?  Jika ada, maka mari berkumpul di sini. Karena buku ini layak menjadi salah satu buku acuan agar kalian tidak lagi melakukan "dosa". Penulis : Isa Alamsyah Tahun Terbit : 2014 Penerbit : AsmaNadia Publising House Jumlah Hal : +350 hal Yakinkah bahwa tulisanmu sudah baik?  Para penulis buku best seller  mungkin  juga pernah melalui sebagian kecil atau bahkan seluruhnya dari dosa-dosa yang tercantum dalam buku ini. Maksud "dosa" di sini hanya sebagai diksi untuk merepresentasikan bentuk kesalahan  agar menjadi bagian dari pembelajaran. Pembahasan "101 Dosa Penulis Pemula" terbagi dalam 17 bagian dan cukup mewakili dari keseluruhan dalam sebuah proses kepenulisan. Mulai dari pengulangan kata, kalimat efektif, ide, sampai mental dan sikap penulis. Seluruhnya dikemas dengan cukup lugas. Penulis tidak hanya menyebutkan kesalahan-kesalahan yang sering kali dilakukakn oleh penulis p

Review "Sabtu Bersama Bapak"

"Sabtu Bersama Bapak" menjadi novel pertama karya Aditya Mulya yang saya baca. Mungkin ada yang sudah menonton versi filmnya?  Saya sendiri baru menyelesaikan buku dan filmnya. Tentu membaca novelnya lebih diutamakan. Seperti yang diketahui, kalau film yang mengadaptasi kisah dari novel, maka jangan berekspektasi tinggi. Jika menginginkan versi lengkap alangkah baiknya membaca novelnya dahulu. Dalam buku ini menceritakan bagaimana seorang ayah tetap bisa mendampingi anak-anaknya, meski dia tidak dapat berada di sisi mereka hingga tumbuh dewasa. Setelah divonis penyakit kanker dan tidak akan hidup lama, Gunawan Garinda merencanakan untuk membuat video yang diamanahkan kepada istrinya agar diputarkan setiap Sabtu untuk anak-anak mereka, Satya dan Saka. Kehidupan kakak beradik yang berbeda. Ibu yang begitu tegar. Juga Ayah yang penuh perencanaan dan tidak akan membiarkan keluarganya kesusahan sepeninggalannya. Masing-masing tokoh punya porsi sendiri. Akan tetapi, pada versi buku

Wisata Danau Sipin Jambi

Jika berkunjung ke Jambi, pastikan tempat ini menjadi salah satu destinasi kalian. Selain, Candi Muaro Jambi, Jembatan Gentala Arasy atau Masjid Seribu Tiang (Masjid Agung Al Falah), tempat satu ini dijamin memberikan suasana yang berbeda di kota Jambi. Gak akan berasa kalau lagi ada di tengah kota. (Sumber foto : jambiupdate.co) Danau Sipin sudah lama keberadaannya, tetapi belakangan pemerintah kota Jambi mulai membangun fasilitas wisata di danau ini. Tempat wisata yang baru diresmikan akhir tahun lalu oleh Walikota Jambi ini, memiliki beberapa fasilitas dan wahana, seperti salah satunya Ketek Wisata. Ketek ini merupakan perahu yang dihias dan akan membawa kalian menyusuri Danau Sipin. Biaya yang harus dikeluarkan  per orang yaitu sebesar Rp10.000. Lumayan murah untuk objek wisata di tengah kota. Kalian akan diajak berkeliling memutari Danau Sipin sekitar 15 menit.  Datanglah ke sini pada pagi hari karena lebih sejuk dan pastinya belum terlalu banyak pengunjung. Jadi, lebih leluasa me