Langsung ke konten utama

Rekomendasi Destinasi Di Padang

Hai... Para Traveler...
Ini lanjutan untuk cerita pengalaman saya di Padang.  Selama di sana, saya menginap di Nelvi Guest House. Letaknya berada di Jl. Ratulangi No.6c. Lokasinya strategis di pusat kota. Selain itu, harga kamar per malamnya hanya sekitar Rp200ribuan. Sangat recommended buat kalian para backpacker, solo traveler, atau pun untuk family trip. Tempatnya nyaman, bersih dan dapat fasilitas air panas. Buat harga segitu oke banget...

Terus untuk tempat-tempat yang dikunjungi selama di Padang di antaranya ada Taplau, Masjid Raya Sumatera Barat, Museum Adityawarman, Tugu Gempa Padang, dan Pantai Air Manis

Yang pertama yang kita akan bahas adalah Taplau dan Pantai Air Manis. Padang merupakan kota yang terletak di bagian pesisir, langsung menghadap hamparan samudera. Sehingga, jika ke Padang tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi pantainya. 


Salah satu pantai yang mudah dijangkau yaitu Pantai Padang. Sebutan lainnya Taplau alias Tapi Lauik atau artinya Pinggir Laut. Pada sore hari akan ramai pengunjung yang datang ke sini menikmati suasana di pinggir pantai. 

Tidak jauh dari Pantai Padang, dapat ditemui pula Pantai Puruih Padang. Sepertinya ini spot baru untuk sekitar Taplau. Boleh juga buat ambil beberapa gambar di sini. Di sekitar Taplau banyak yang berjualan makanan baik di pinggir maupun di seberangnya. Jadi, bisa makan sambil menikmati pemandangan laut.

Pantai yang selanjutnya yaitu Pantai Air Manis. Kalian tahu Legenda Malin Kundang? Nah, di sini terkenal dengan keberadaan batu Malin Kundang. Konon dari beberapa warga, katanya batu yang ada di sana hanya replikanya saja. Masalah apakah benar adanya? Yah... Wallahualam. 
Kalau tadi di Taplau tidak akan dipungut biaya, sedangkan di pantai ini sekitar Rp 15.000 untuk yang menggunakan kendaraan mobil. 



Di pantai ini kalian bisa menyewa ATV untuk menyusuri sepanjang pantai. Sayangnya, saya tidak sempat mencoba menikmati pemandangan dengan ATV Pantai Air Manis karena tidak bisa berlama-lama di sana. Bagi yang tidak membawa kendaraan untuk akses pulang dari sana agak sulit. Jadi saran saya, kalian bisa memesan taksi atau menyewa kendaraan. Atau bisa juga meminta taksi online untuk mengantarkan kalian kembali ke pusat kota, seperti yang saya lakukan kemarin.

Oh ya, saat perjalanan menuju Pantai Air Manis kalian akan melewati Jembatan Siti Nurbaya yang lebih indah jika dikunjungi pada malam hari karena banyak pedagang  yang menjajakan makanan, juga lampu yang berderet terang di sepanjang jembatan. Selain itu, kalian akan melewati bukit yang ada tulisan PADANG. Tulisan tersebut dapat terlihat dari Taplau loh...

Tempat yang harus dikunjungi berikutnya adalah Masjid Raya Sumatera Barat. Ini merupakan salah satu bangunan iconic di kota Padang. Berada di Jl. Khatib Sulaiman, Kel. Alai Parak Kopi, Kec. Padang Utara, masjid ini tampak megah dengan kubah seperti gonjong rumah gadang dan halaman masjid yang luas. Terdapat 4 sudut atap masjid yang jika dilihat lebih dekat terdapat ukiran-ukiran indah berlafaz Allah. 


Di bagian dalamnya juga tampak indah loh...

Terakhir ada Museum Adityawarman dan Tugu Gempa Padang. Kedua tempat ini letaknya bersisian, hanya saja Museum Aditywarman berada di Jl. Diponegoro No.10, Kec. Padang Barat, sedangkan Tugu Gempa Padang ada di Jl. Khairil Anwar. 

Pada Tugu Gempa Padang terdapat beberapa tulisan yaitu dari Pak SBY, Gubernur Sumatera Barat, Walikota Padang, Bpk Djunaidi Perwata, dan nama-nama para korban gempa Padang yang terjadi pada tahun 2009 lalu. Tugu ini diresmikan oleh Walikota Padang yaitu Bapak Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si dan diprakarsai oleh Andreas Sofiandi (Ketua Himpunan Bersatu Teguh) pada 30 September 2010. 

Gempa pada 2009 itu ialah gempa yang menelan cukup banyak korban dan menyisakan duka mendalam bagi kota Padang. Tugu tersebut dimaksudkan untuk mengenang peristiwa gempa yang dahsyat beberapa tahun silam. 

Kemudian, tempat terakhir adalah Museum Adityawarman. Sebelumnya, ada info penting nih. Buat kalian yang ingin berkunjung ke sini jangan di hari Senin ya, karena pada hari tsb museum ini tutup. Fyi, museum di seluruh Indonesia untuk setiap hari Senin tutup. Saya juga baru tahu dari Bapak yang bekerja di museum tersebut. Jadi, jika ingin berkunjung ke Museum Adityawarman bisa di hari Selasa-Sabtu dari pukul 08.00-15.00 dengan harga tiket pengunjung dewasa sebesar Rp 3.000/orang dan anak-anak Rp 2.000/orang.

Saya yang berkunjung ke sana di hari Senin, harus rela tidak dapat masuk ke dalam museum. Jadi, saya hanya dapat mengambil gambar di luarnya saja. Tapi, cukup terobati untuk bisa berfoto dengan latar Rumah Gadang.

Sekian, untuk jalan-jalan saya di kota Padang. Selanjutnya, saya akan berbagi mengenai pengalaman sebagai Solo Traveler di Bukititnggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngeteng dari Bekasi ke Lampung

Sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 22 Februari 2020, saya dan seorang teman (panggil saja "Mbak Nur") berangkat menuju Bandar Lampung dari Bekasi untuk mengikuti acara Milad Forum Lingkar Pena ke-23 (Cerita tentang Milad FLP akan segera menyusul dipostingan selanjutnya). Di sini saya ingin share cerita "ngeteng" kami untuk sampai ke Lampung. Sebelum berangkat, kami mencari informasi sebanyak-banyaknya. Meskipun, Sumatera adalah tanah kelahiran saya, sekaligus kampung halaman, seumur-umur belum pernah naik transportasi umum darat sendirian untuk pulang kampung. ( Info penting!... kampung saya di Sumatera bagian selatan hehe). Alhamdulillah, dapat teman nge-trip yang sefrekuensi. Jadilah, kami berdua melakukan perjalanan dari Bekasi ke Bandar Lampung dengan cara berganti-ganti kendaraan aka. "Ngeteng". Secara umum hanya ada tiga kendaraan untuk trip ala "ngeteng" ke Lampung, yaitu Bus Bekasi-Merak, Kapal Ferry, dan Kendaraan Bakauh

Menyoal Hadits-Hadits Populer

Judul : Menyoal Hadits-Hadits Populer (Upaya Mengenali Sunnah yang Benar, Bukan yang Terkenal) Penulis : Adi Hidayat Penerbit : Institut Quantum Akhyar Tahun terbit : 2018 Membaca buku ini semakin membuat saya kagum dengan sosok Ust.Adi Hidayat. Sangat terlihat kedalaman ilmu yang beliau miliki. Menyadarkan betapa masih dangkalnya ilmu agama yang saya ketahui. Total ada 17 hadits populer yang dibahas. Terdengar sedikit memang, tetapi jika telah membaca buku ini saya yakin Anda akan berubah pikiran. Sesuai yang tertera pada cover, sebagai upaya mengenali sunnah yang benar, bukan yang terkenal. Beliau membahas hadits-hadits tersebut cukup terperinci dengan menambah bukti-bukti ilmiah, periwayat hadits dan rangkaian sanadnya, penilaian para ulama, hingga membuat kesimpulan hampir tiap pembahasan. Hanya dua bahasan hadits yang tidak terdapat kesimpulan dan menyerahkannya kepada pembaca. Selain itu, bukan main-main karena beliau mencari referensi 1235 kitab pada pustaka ele

Review Buku "Syar'i Traveller"

Judul Buku : Syar'i Traveller Penulis : Ust. Felix Y. Siauw & Tim Da'wah Hijab Alila Tahun Terbit : 2019 Penerbit : Alfatih Press Jumlah Halaman : 197 hal Sebelum membahas terkait buku ini, saya ingin mengatakan bahwa saya selalu suka dengan buku terbitan Alfatih Press yang biasanya penuh dengan visualisasi menarik. Selain tentang isinya yang penuh dengan ilmu tentunya. Kali ini, disuguhkan dengan berbagai macam gambar dari sudut-sudut Turki. Sehingga, lebih dapat tergambar jelas perjalanan yang dilakukan oleh tim Hijab Alila. Buku ini seperti ringkasan cerita perjalanan tim Hijab Alila mulai dari berangkat hingga selama di Turki. Disampaikan dengan cukup rinci mulai dari destinasi, penginapan, biaya, transportasi, hingga sejarah/kisah dibalik suatu tempat yang mereka kunjungi. Tidak lupa tentunya disisipkan beberapa kejadian yang mengandung hikmah agar bisa dijadikan pembelajaran, seperti ketika salah seorang dari rombongan yang visanya ditolak dan harus dua kal