Langsung ke konten utama

Postingan

"Dahsyatnya Arti Bacaan Shalat"

Judul : Dahsyatnya Arti Bacaan Shalat Penulis : Budiman Mustofa, Lc., M.P.I Penerbit : Al-Quds Tahun Terbit : 2013 Salat merupakan amalan yang pertama kali dihisab, salah satu dari rukun Islam, wasiat terakhir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, pembeda antara kaum muslimin dan kafir, juga puncak ketundukan dalam beribadah. Betapa kedudukan salat sangat penting dalam Islam. Tetapi, apakah kita sudah mengerti apa yang sering kita ucapkan dalam salat? Salat adalah rangkaian doa. Jika diartikan, bacaan-bacaan di dalam salat adalah doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah Subhanahu wata'ala. Bacaan-bacaan tsb bagian dari interaksi seorang hamba. Kemudian, dipadukan dengan rangkaian gerakan-gerakan. Namun, setiap bacaan dan gerakan tersebut, apakah sudah berpengaruh pada hidup kita? Seperti yang terdapat pada QS.Al-'Ankabut : 45, sudahkah menjadi pencegah dari perbuatan keji dan mungkar? Buku yang terdiri dari 130 halaman ini, merupakan kategori buku yang lay...

Hari terakhir Hijrah Fest 2018

Pagi, di hari Minggu, tanggal 11 November 2018 bertempat di JCC yang sudah dipenuhi oleh pengunjung Hijrah Fest 2018. Saya datang bersama seorang teman. Kami berangkat sekitar pukul 05.30 WIB sampai di JCC sekitar pukul 06.45 WIB. Baru sampai di halaman JCC, antrian pengunjung sudah luar biasa. Sampai bingung yang mana antrian masuk dan antrian penukaran tiket. Sedikit cerita tentang tiket, kami baru membelinya H-2, karena awalnya tidak ada rencana untuk mengikuti acara ini. Cari-cari info tentang pembelian tiket, download aplikasi t-cash, sampai akhirnya dapat e-ticket via web hubb-asia. Alhamdulillah dipermudah, padahal dari info yang saya dapat tiket sudah habis. Namun, dibuka kembali karena masih banyak pertanyaan dan permintaan terkait tiket. Cukup padat rangkaian acara pada hari terakhir Hijrah Fest 2018. Rangkaian acara Hijrah Fest 2018 diadakan mulai dari 9-11 November 2018. Kegiatannya berupa tausiyah yang diisi oleh banyak ustadz, seperti Ust. Bactiar Nasir, Ust. ...

"Palestina Yang Terlupakan"

Penulis : Khalid Basalamah Penerbit : Pustaka Ibnu Zaid Tahun Terbit : 2018 Halaman : 86 hal Begitu banyak firman Allah Subhanahu wata'ala dan hadits Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam yang menyebutkan tentang Palestina. Negeri yang dibebaskan dari kaum Nasrani pada zaman khilafah Umar bin Khattab. Negeri para nabi dan rasul . Dimana ada Nabi Ibrahim Alahis Salam yang pernah singgah, menetap dan meninggal di sana. Adapula Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Nabi Syu'aib dan Nabi Ayyub 'alayhimus Salam . Negeri yang penuh berkah . Bagian dari peristiwa Isra Mi'raj Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam (Surah al-Isra' [17] : 1) . Allah Subhanahu wata'ala menganugerahkan kesuburan tanah di wilayah yang bergurun. Tidak hanya disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur'an mengenai keutamaan negeri Palestina, terdapat pula pada hadits Nabi Muhammad Shallalahu 'alaihi wassalam, "Betapa diberkahinya Negeri Sy...

"Lelaki Pilihan Maharani"

B uku ini adalah buku kedua serial Maharani yang ditulis oleh Azhar Nurun Ala yang baru saja diterbitkan pada September 2018. Masih berkisah tentang perjuangan Salman untuk meminang Maharani. Meskipun, mulanya sempat kecewa karena Maharani dipinang oleh Ajran dan saya kira Salman akan berhenti sampai disitu. Karena Ajran adalah orang yang begitu berjasa baginya sehingga memperoleh mata pencaharian. Buku kedua serial Maharani ini, penuh dengan aroma persaingan antara Ajran dan Salman. Tidak lagi membahas persaingan Salman dengan Dimas, malah Dimas lah yang turut membantu Salman memperjuangkan Maharani. Ajran yang sudah terlanjur jatuh hati kepada Maharani, tidak rela untuk melepaskannya pada Salman. Disinilah dimulai duel antara mereka berdua. Ajran yang lebih unggul dalam segi keuangan dan terutama dukungan dari sang calon mertua, Ayah Maharani. Sedangkan, Salman memiliki kisah masa lalu bersama Maharani dan keberanian untuk melindungi Maharani. Bahkan, nyawa pun rela dia korbankan...

Motivasi dari Ubur-Ubur Lembur

Judul Buku : Ubur-Ubur Lembur Penulis : Raditya Dika Penerbit : Gagas Media Tahun terbit : 2018 Selesai baca buku ini, semangat buat menulis kembali lagi. Terlepas dari bab-bab di buku ini yang buat campur aduk. Dari mulai yang kocak, rada garing, terenyuh, dan perasaan lainnya yang diambil dari kisah hidup penulis. Dan saya baru tahu bahwa Raditya Dika pernah berada di posisi seperti saya. Karyawan. Yang dapat menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor. Lembur sudah jadi bagian dari rutinitas. Pertanyaan pun muncul. Akankah saya bisa berada di posisi seorang Raditya Dika saat ini? Yah... Tidak berharap sama persis, setidaknya bisa menjalani rutinitas yang memang kita cintai. Passion jadi pekerjaan itu memang impian setiap orang. Saat baca bab terakhir, saya merasa diceritakan bagian dari kisah hidup saya. Segala keputusan yang diambil memang ada resiko. Siap dan yakinlah akan apa yang kita pilih. And, no excuse to make your dreams come true. 

Jangan Dibawa Pusing

Beberapa hari yang lalu, saya terpaksa pulang dengan taksi karena tidak ada supir di kantor yang bisa mengantar saya pulang. Karena saya meeting di kantor cabang dan baru selesai menjelang adzan Magrib. Akhirnya, saya memesan taksi daring. Setelah menunggu beberapa lama sambil mengobrol dengan rekan kantor, taksi saya sampai. Dari awal masuk mobil dan duduk di bangku belakang, saya sudah menduga bahwa supir yang satu ini merupakan kategori supir yang akan membuat saya banyak bicara. Pak Sudirman namanya. Mirip salah satu nama tokoh pahlawan nasional yang sepertinya hampir setiap kota di Indonesia memiliki nama jalan dengan nama Jl.Jend.Sudirman. Obrolan dimulai dari hari pertama puasa, solat tarawih, hingga kehidupan pak Sudirman. Situasi seperti ini beberapa kali saya alami. Namun, kali ini saya ingin berbagi lewat tulisan. Banyak hikmah yang bisa diambil dari obrolan singkat antara kita dan pengendara taksi daring. Saya pun yakin anda juga pernah mengalami hal serupa seperti...

Trip to Jogja

Berawal dari ajakan seorang teman yang bisa dibilang dadakan kayak tahu bulet. Gimana ga? Soalnya ga ada angin ga ada apa tiba-tiba ngajakin jalan ke Jogja 2 minggu sebelumnya. But, trip ke Jogja kali ini dapat saya katakan bahwa lebih menyenangkan and I got many experiences. InsyaAllah akan saya bagikan pengalaman saya selama disana :) Kami disana selama 4 hari 3 malam dan transportasi yang dipilih adalah kereta. Kami berangkat dengan kereta Senja Utama Solo pukul 22.00 dan sampai pada keesokan harinya pukul 05.53 WIB. (Day 1) Dari Stasiun Tugu, kami langsung menuju Indonesia Hotel. Lokasinya berada di Jl.Sosrowijayan, masih di sekitar kawasan Malioboro. Hotel ini bukan seperti hotel berbintang pada umumnya. Bisa dibilang lebih seperti losmen. Namun, bagi yang hanya membutuhkan tempat untuk tidur, khususnya para backpaker, saya merekomendasikan tempat ini. Harga kamar per malamnya pun tidak terlalu mahal. Kami memilih kamar yang standar dengan kipas angin seharga Rp 105.000 per ...