Judul : Dahsyatnya Arti Bacaan Shalat
Penulis : Budiman Mustofa, Lc., M.P.I
Penerbit : Al-Quds
Tahun Terbit : 2013
Salat merupakan amalan yang pertama kali dihisab, salah satu dari rukun Islam, wasiat terakhir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, pembeda antara kaum muslimin dan kafir, juga puncak ketundukan dalam beribadah. Betapa kedudukan salat sangat penting dalam Islam. Tetapi, apakah kita sudah mengerti apa yang sering kita ucapkan dalam salat?
Salat adalah rangkaian doa. Jika diartikan, bacaan-bacaan di dalam salat adalah doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah Subhanahu wata'ala. Bacaan-bacaan tsb bagian dari interaksi seorang hamba. Kemudian, dipadukan dengan rangkaian gerakan-gerakan. Namun, setiap bacaan dan gerakan tersebut, apakah sudah berpengaruh pada hidup kita? Seperti yang terdapat pada QS.Al-'Ankabut : 45, sudahkah menjadi pencegah dari perbuatan keji dan mungkar?
Buku yang terdiri dari 130 halaman ini, merupakan kategori buku yang layak dan pantas untuk dibaca berulang-ulang. Agar jika mulai lupa akan esensi salat, maka dapat diingatkan kembali. Sesuai dengan judulnya, memang inti dari bahasan buku ini ialah mengulik dahsyatnya arti bacaan salat. Dengan memahaminya diharapkan menjadi salah satu cara agar dapat thuma'ninah dan khusyuk.
Salat yang dikerjakan haruslah dengan thuma'ninah dan khusyuk.
Mungkin sulit, tetapi berusahalah untuk dapat menggapainya. Ingatlah
bahwa seakan-akan kita sedang berdiri dihadapan Allah dan usahakan untuk
fokus. Tinggalkan segala urusan yang tidak berkaitan dengan salat.
Disampaikan bahwa beberapa faktor penghalang tidak mampu thuma'ninah
adalah kurangnya memaknai kedudukan dan manfaat salat, tidak ada
persiapan maksimal ketika hendak salat, hilangnya konsentrasi, dan tidak
mengerti bacaan-bacaan dalam salat.
Tidak hanya membahas mengenai arti bacaan salat, buku ini juga memberikan penjelasan mulai dari kedudukan dan manfaat salat, rukun dan sunah salat, hingga amalan-amalan setelah salat. Pada hampir tiap bab terdapat pula "Untaian Renungan Berharga" sebagai simpulan dan menjadi bahan perenungan bagi pembaca. Sehingga, pembaca diingatkan kembali akan isi bab tersebut. Gaya bahasa yang disajikan juga cukup ringan, seakan penulis menyampaikan dengan berbicara langsung kepada si pembaca.
Pada buku ini disampaikan bahwa sah tidaknya salat, bukanlah dimulai dari niat kemudian takbiratul ihram. Melainkan, dari wudhu karena menjadi permulaan dalam melangkah, menghadap Sang Pemilik Hidup ini. Dengan berwudhu, anggota tubuh yang dibasuh dengan air, seperti tangan, muka termasuk mulut, dan kaki yang paling banyak bersentuhan dengan benda asing/kotoran, anggota tubuh yang sering melakukan dosa entah itu berbohong, melihat atau melangkah ke tempat yang tidak baik, dsb, diharapkan dapat dibersihkan dari hal-hal tersebut. Karena menyempurnakan wudhu bagian dari menyempurnakan salat.
Segala yang Allah perintahkan tidak ada yang sia-sia, seperti wudhu dan salat. Manfaat berwudhu dan gerakan-gerakan dalam salat sudah banyak kajian ilmiah yang membahasnya. Mari kita mulai memahami dan mengerti setiap ucapan dan bacaan dalam salat. Semoga Allah mudahkan jalan kita semua. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar