Langsung ke konten utama

WRITE, SHARE, & COMMENT

Write, Share, & Comment... Terdengar seperti ucapan para vlogger di Youtube pada akhir video ya?
Saat ini Youtube memang sedang berkembang pesat. Namun, menurut saya tetap saja masih banyak orang yang membutuhkan tulisan-tulisan di platform-platform atau pun sejenisnya. Seseorang masih butuh informasi melalui suatu artikel yang dapat diakses melalui search engine, seperti google, opera, chrome, dsb. Itu artinya, suatu tulisan masih dibutuhkan hingga saat ini.
Seperti yang diketahui, platform untuk menulis baik itu berupa artikel atau status (cieehhh...), sudah banyak pilihannya. Sebut saja yang kini sedang naik daun dan masih diminati yaitu blogspot, wordpress, tumblr, juga watpadd. Bahkan jika disadari, media sosial pun dapat menjadi wadah untuk menulis. 
Bagi saya sendiri yang memilih menulis di blog, alasannya yaitu untuk dapat berbagi pengalaman yang telah saya lalui, rasakan dan ketahui. Karena saya sadar bahwa saya butuh media untuk menulis, maka jadilah saya membuat akun di blogspot.com. Awalnya, saya menimbang-nimbang antara membuat akun di blogspot.com atau wordpress.com. Setelah, dilihat-lihat jatuhlah pilihan pada blogspot.com. Karena tampilannya yang lebih menarik.
Setahun belakangan, saya memulai menulis di blog. Meskipun, bisa dikatakan belum terlalu aktif menulis, setidaknya dalam 1 bulan ada tulisan saya yang release. Setelah akun dibuat, mulailah saya memposting satu per satu tulisan. Karena saya suka baca buku, jadilah saya juga ingin membagikan resensi buku-buku yang telah saya baca. Saya juga suka jalan-jalan. Jadilah saya membagikan pengalaman saya tentang perjalanan yang telah dilalui. 
Sebenarnya harapan saya atas tulisan-tulisan di blog tidak lain dan tidak bukan adalah untuk berbagi. Siapa tahu tulisan saya dapat bermanfaat untuk orang lain. Karena berbagi itu bisa lewat apa saja. Jika ada potensi untuk mengembangkannya, kenapa tidak dilaksanakan? 
Mungkin ada saja yang masih malu-malu untuk mempublikasikan tulisannya. Saya pun pernah demikian. Tetapi, tersadarkan melalui cara di paksa dari salah satu kelas menulis Online yang pernah saya ikuti. Eits... dipaksa yang ujungnya menyenangkan ya. 
Bahwa kalau tulisan kita ingin berkembang, jangan takut tulisan kita dibaca banyak orang. Justru dari sana kita bisa lebih percaya diri dan jika ada yang memberi komentar atas tulisan kita, itu merupakan hal yang baik. Kita memang membutuhkan feedback dari pembaca.
Percaya deh... Sekalinya kamu berani mempublikasikan dan membagikan tulisanmu, rasa percaya dirimu akan naik. Jika ada yang nyinyir tentang tulisanmu, anggap saja itu sebagai langkah kita untuk dapat menjadi penulis yang lebih baik lagi. Karena penulis itu juta butuh yang namanya introspeksi diri. 
Kalau vlogger-vlogger di Youtube mengatakan Like, Comment, Share, & Subscribe... Nah, kalau saya cukup Write, Share, & Comment. Tidak perlu di Like, cukup dibaca saja saya sudah senang. Kalau bisa di Follow, jika tulisan saya ada manfaatnya. Juga agar tidak ketinggalan tulisan-tulisan saya selanjutnya. 
Terima kasih...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngeteng dari Bekasi ke Lampung

Sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 22 Februari 2020, saya dan seorang teman (panggil saja "Mbak Nur") berangkat menuju Bandar Lampung dari Bekasi untuk mengikuti acara Milad Forum Lingkar Pena ke-23 (Cerita tentang Milad FLP akan segera menyusul dipostingan selanjutnya). Di sini saya ingin share cerita "ngeteng" kami untuk sampai ke Lampung. Sebelum berangkat, kami mencari informasi sebanyak-banyaknya. Meskipun, Sumatera adalah tanah kelahiran saya, sekaligus kampung halaman, seumur-umur belum pernah naik transportasi umum darat sendirian untuk pulang kampung. ( Info penting!... kampung saya di Sumatera bagian selatan hehe). Alhamdulillah, dapat teman nge-trip yang sefrekuensi. Jadilah, kami berdua melakukan perjalanan dari Bekasi ke Bandar Lampung dengan cara berganti-ganti kendaraan aka. "Ngeteng". Secara umum hanya ada tiga kendaraan untuk trip ala "ngeteng" ke Lampung, yaitu Bus Bekasi-Merak, Kapal Ferry, dan Kendaraan Bakauh

Menyoal Hadits-Hadits Populer

Judul : Menyoal Hadits-Hadits Populer (Upaya Mengenali Sunnah yang Benar, Bukan yang Terkenal) Penulis : Adi Hidayat Penerbit : Institut Quantum Akhyar Tahun terbit : 2018 Membaca buku ini semakin membuat saya kagum dengan sosok Ust.Adi Hidayat. Sangat terlihat kedalaman ilmu yang beliau miliki. Menyadarkan betapa masih dangkalnya ilmu agama yang saya ketahui. Total ada 17 hadits populer yang dibahas. Terdengar sedikit memang, tetapi jika telah membaca buku ini saya yakin Anda akan berubah pikiran. Sesuai yang tertera pada cover, sebagai upaya mengenali sunnah yang benar, bukan yang terkenal. Beliau membahas hadits-hadits tersebut cukup terperinci dengan menambah bukti-bukti ilmiah, periwayat hadits dan rangkaian sanadnya, penilaian para ulama, hingga membuat kesimpulan hampir tiap pembahasan. Hanya dua bahasan hadits yang tidak terdapat kesimpulan dan menyerahkannya kepada pembaca. Selain itu, bukan main-main karena beliau mencari referensi 1235 kitab pada pustaka ele

Review "Sabtu Bersama Bapak"

"Sabtu Bersama Bapak" menjadi novel pertama karya Aditya Mulya yang saya baca. Mungkin ada yang sudah menonton versi filmnya?  Saya sendiri baru menyelesaikan buku dan filmnya. Tentu membaca novelnya lebih diutamakan. Seperti yang diketahui, kalau film yang mengadaptasi kisah dari novel, maka jangan berekspektasi tinggi. Jika menginginkan versi lengkap alangkah baiknya membaca novelnya dahulu. Dalam buku ini menceritakan bagaimana seorang ayah tetap bisa mendampingi anak-anaknya, meski dia tidak dapat berada di sisi mereka hingga tumbuh dewasa. Setelah divonis penyakit kanker dan tidak akan hidup lama, Gunawan Garinda merencanakan untuk membuat video yang diamanahkan kepada istrinya agar diputarkan setiap Sabtu untuk anak-anak mereka, Satya dan Saka. Kehidupan kakak beradik yang berbeda. Ibu yang begitu tegar. Juga Ayah yang penuh perencanaan dan tidak akan membiarkan keluarganya kesusahan sepeninggalannya. Masing-masing tokoh punya porsi sendiri. Akan tetapi, pada versi buku