Judul Buku : Memeluk Hati Maharani Penulis : Azhar Nurun Ala Penerbit : Azharologia Books Tahun Terbit : 2019 Hal : 252 halaman |
Seri ke tiga Novel Maharani ini telah saya nanti. Tidak terasa sudah setahun saja dari seri kedua. Rupanya menunggu itu bisa lupa waktu ya kalau disibukkan dengan hal lain. Eakkk...
Menyelesaikan bab demi babnya, tidak butuh waktu lama. Kesan untuk seri terakhir Novel Maharani dari saya adalah Gemas-Gemas Manjah... Kenapa? Hello... bayangin aja, perjalanan sehari Salman ke Sukatani rasanya seperti setahun. Salute untuk sang penulis.
Tokoh Safira yang muncul di akhir seri kedua menjadi karakter baru di seri terakhir ini. Pertemuan Salman dan Safira yang tadinya dianggap ketidaksengajaan di acara pernikahan teman Salman, justru menjadi awal mula pergulatan hati Salman. Safira, sang mantan kekasih yang nyatanya masih mengharapkan Salman.
Tanpa sepengetahuan Salman, Ajran telah merelakan Maharani. Sehingga, calon mempelai pria digantikan oleh? Ya, oleh Salman. Seharusnya. Tetapi, penulis membuat ceritanya... ehhh panjang bener jalannya, Iika-likunya, naik turun bukitnya.. Apa sih?. Ini serius loh. Seperti yang saya katakan sebelumnya, perjalanan sehari berasa setahun.
Pembaca dibuat penasaran apakah Salman akhirnya bersatu dengan Maharani atau malah berakhir dengan Safira?. Kita juga dibuat agak lupa sementara tentang Salman dan Maharani. Karena lebih banyak interaksi antara Salman dan Safira.
Sebagai seorang yang mengikuti kisah Maharani, saya dibuat bersedih di novel ketiga ini. Tetapi, hikmah yang dapat diambil yaitu Proses Tidak Akan Mengkhianati Hasil. Melihat perjuangan Salman demi dapat meminang sang pujaan hati itu rasanya kalau kata Bang Haji Rhoma “Sungguh Terlalu...”
Selain isi cerita, ada juga yang menarik yaitu cover buku. Warna cover yang berbeda dari dua seri sebelumnya tidak luput dari perhatian saya. Malah bisa dibilang kontras. Seri pertama dan kedua berwarna cenderung terang, sedangkan yang terakhir ini terkesan suram. Ketika saya baca sampai akhir, “Ohhh... ternyata.” (Sila baca sendiri lengkapnya bagaimana yah... Saya gak mau terlalu spoiler hehe). Covernya memang mewakili isi novel.
Terakhir, maaf jika review kali ini agak singkat dan sedikit gaje. Ini efek setelah baca novel Memeluk Hati Maharani. Selesai membacanya, saya jadi agak bersedih karena tidak ada lagi yang ditunggu untuk tahu kelanjutan cerita Maharani. Karena kisah Maharani sudah berakhir di sini. Untuk Azhar Nurun Ala, ditunggu karya-karya selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar