Langsung ke konten utama

Postingan

"Palestina Yang Terlupakan"

Penulis : Khalid Basalamah Penerbit : Pustaka Ibnu Zaid Tahun Terbit : 2018 Halaman : 86 hal Begitu banyak firman Allah Subhanahu wata'ala dan hadits Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam yang menyebutkan tentang Palestina. Negeri yang dibebaskan dari kaum Nasrani pada zaman khilafah Umar bin Khattab. Negeri para nabi dan rasul . Dimana ada Nabi Ibrahim Alahis Salam yang pernah singgah, menetap dan meninggal di sana. Adapula Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Nabi Syu'aib dan Nabi Ayyub 'alayhimus Salam . Negeri yang penuh berkah . Bagian dari peristiwa Isra Mi'raj Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam (Surah al-Isra' [17] : 1) . Allah Subhanahu wata'ala menganugerahkan kesuburan tanah di wilayah yang bergurun. Tidak hanya disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur'an mengenai keutamaan negeri Palestina, terdapat pula pada hadits Nabi Muhammad Shallalahu 'alaihi wassalam, "Betapa diberkahinya Negeri Sy...

"Lelaki Pilihan Maharani"

B uku ini adalah buku kedua serial Maharani yang ditulis oleh Azhar Nurun Ala yang baru saja diterbitkan pada September 2018. Masih berkisah tentang perjuangan Salman untuk meminang Maharani. Meskipun, mulanya sempat kecewa karena Maharani dipinang oleh Ajran dan saya kira Salman akan berhenti sampai disitu. Karena Ajran adalah orang yang begitu berjasa baginya sehingga memperoleh mata pencaharian. Buku kedua serial Maharani ini, penuh dengan aroma persaingan antara Ajran dan Salman. Tidak lagi membahas persaingan Salman dengan Dimas, malah Dimas lah yang turut membantu Salman memperjuangkan Maharani. Ajran yang sudah terlanjur jatuh hati kepada Maharani, tidak rela untuk melepaskannya pada Salman. Disinilah dimulai duel antara mereka berdua. Ajran yang lebih unggul dalam segi keuangan dan terutama dukungan dari sang calon mertua, Ayah Maharani. Sedangkan, Salman memiliki kisah masa lalu bersama Maharani dan keberanian untuk melindungi Maharani. Bahkan, nyawa pun rela dia korbankan...

Motivasi dari Ubur-Ubur Lembur

Judul Buku : Ubur-Ubur Lembur Penulis : Raditya Dika Penerbit : Gagas Media Tahun terbit : 2018 Selesai baca buku ini, semangat buat menulis kembali lagi. Terlepas dari bab-bab di buku ini yang buat campur aduk. Dari mulai yang kocak, rada garing, terenyuh, dan perasaan lainnya yang diambil dari kisah hidup penulis. Dan saya baru tahu bahwa Raditya Dika pernah berada di posisi seperti saya. Karyawan. Yang dapat menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor. Lembur sudah jadi bagian dari rutinitas. Pertanyaan pun muncul. Akankah saya bisa berada di posisi seorang Raditya Dika saat ini? Yah... Tidak berharap sama persis, setidaknya bisa menjalani rutinitas yang memang kita cintai. Passion jadi pekerjaan itu memang impian setiap orang. Saat baca bab terakhir, saya merasa diceritakan bagian dari kisah hidup saya. Segala keputusan yang diambil memang ada resiko. Siap dan yakinlah akan apa yang kita pilih. And, no excuse to make your dreams come true. 

Jangan Dibawa Pusing

Beberapa hari yang lalu, saya terpaksa pulang dengan taksi karena tidak ada supir di kantor yang bisa mengantar saya pulang. Karena saya meeting di kantor cabang dan baru selesai menjelang adzan Magrib. Akhirnya, saya memesan taksi daring. Setelah menunggu beberapa lama sambil mengobrol dengan rekan kantor, taksi saya sampai. Dari awal masuk mobil dan duduk di bangku belakang, saya sudah menduga bahwa supir yang satu ini merupakan kategori supir yang akan membuat saya banyak bicara. Pak Sudirman namanya. Mirip salah satu nama tokoh pahlawan nasional yang sepertinya hampir setiap kota di Indonesia memiliki nama jalan dengan nama Jl.Jend.Sudirman. Obrolan dimulai dari hari pertama puasa, solat tarawih, hingga kehidupan pak Sudirman. Situasi seperti ini beberapa kali saya alami. Namun, kali ini saya ingin berbagi lewat tulisan. Banyak hikmah yang bisa diambil dari obrolan singkat antara kita dan pengendara taksi daring. Saya pun yakin anda juga pernah mengalami hal serupa seperti...

Trip to Jogja

Berawal dari ajakan seorang teman yang bisa dibilang dadakan kayak tahu bulet. Gimana ga? Soalnya ga ada angin ga ada apa tiba-tiba ngajakin jalan ke Jogja 2 minggu sebelumnya. But, trip ke Jogja kali ini dapat saya katakan bahwa lebih menyenangkan and I got many experiences. InsyaAllah akan saya bagikan pengalaman saya selama disana :) Kami disana selama 4 hari 3 malam dan transportasi yang dipilih adalah kereta. Kami berangkat dengan kereta Senja Utama Solo pukul 22.00 dan sampai pada keesokan harinya pukul 05.53 WIB. (Day 1) Dari Stasiun Tugu, kami langsung menuju Indonesia Hotel. Lokasinya berada di Jl.Sosrowijayan, masih di sekitar kawasan Malioboro. Hotel ini bukan seperti hotel berbintang pada umumnya. Bisa dibilang lebih seperti losmen. Namun, bagi yang hanya membutuhkan tempat untuk tidur, khususnya para backpaker, saya merekomendasikan tempat ini. Harga kamar per malamnya pun tidak terlalu mahal. Kami memilih kamar yang standar dengan kipas angin seharga Rp 105.000 per ...

Buku "Second Chance : Rago, Irfan dan Fajar"

Judul     : Second Chance Penulis  : Rago, Irfan dan Fajar Tahun    : 2016 Penerbit : Pastel Books "Lampaui Batasmu!" Yah, tagline pada cover buku ini sesuai dengan perjuangan ketiga penulis untuk melampaui batas, yaitu Rago, Irfan dan Fajar. Keterbatasan yang mereka alami tidak menjadi penghalang. Dan kesamaan nasib juga yang mempertemukan mereka, sehingga dapat menulis buku ini. Berawal dari kisah Rago yang mengalami kecelakaan ketika panjat tebing di Tebing Citatah 48. Dia terjatuh sehingga membuat tangan kanannya tidak berfungsi seperti sediakala. Membuatnya mau tidak mau menjadi kidal. Putus asa? Pasti dirasakannya. Bahkan, pernah berada dititik terendah. Hal yang sama juga dialami oleh Irfan. Bedanya, Irfan mengalami kecelakaan ketika wall climbing. Dia terjatuh dari ketinggian 10 m. Sempat divonis tidak akan bisa berjalan kembali. Namun, Irfan mematahkan semua itu. Dari apa yang telah dia alami, Irfan bahkan telah menulis buku berjudul Tab...

Review "Mahar Untuk Maharani"

Judul : Mahar Untuk Maharani Penulis : Azhar Nurun Ala Baru beberapa jam yang lalu aku selesai membaca buku kesekian dari Azhar Nurun Ala. Dan untuk pertama kalinya, mencoba untuk membuat review buku yang terakhir beliau tuliskan. Pada buku ini, kisah dimulai dengan seorang tokoh bernama Muhammad Salman. Seorang pemuda tingkat akhir jurusan Biologi, Universitas Indonesia. Berada dalam keadaan frustasi menghadapi skripsi yang tidak kunjung selesai. Sementara, sang ibu menantikan bisa segera hadir diwisuda putra tercinta. Dia kembali ke kampung halamannya, dusun Sukatani, Lampung Tengah. Tapi siapa yang menyangka, kepulangannya itu mempertemukannya dengan Maharani, sahabat masa kecilnya. Yang baru menyelesaikan kuliahnya di Mesir dan kembali ke dusun tersebut. Kini menjelma menjadi gadis yang cantik dan anggun.Salman jatuh hati. Gayung pun bersambut, Maharani pun juga menaruh hati pada Salman. Namun, mereka tak pernah saling menyatakan secara gamblang. Salman tak sendiri, ada Dimas...