Langsung ke konten utama

Review "101 Dosa Penulis Pemula"

Adakah pembaca dari postingan ini yang merasa bahwa dirinya adalah Penulis Pemula? 
Jika ada, maka mari berkumpul di sini. Karena buku ini layak menjadi salah satu buku acuan agar kalian tidak lagi melakukan "dosa".

Penulis : Isa Alamsyah
Tahun Terbit : 2014
Penerbit : AsmaNadia Publising House
Jumlah Hal : +350 hal


Yakinkah bahwa tulisanmu sudah baik? 
Para penulis buku best seller mungkin  juga pernah melalui sebagian kecil atau bahkan seluruhnya dari dosa-dosa yang tercantum dalam buku ini. Maksud "dosa" di sini hanya sebagai diksi untuk merepresentasikan bentuk kesalahan  agar menjadi bagian dari pembelajaran.

Pembahasan "101 Dosa Penulis Pemula" terbagi dalam 17 bagian dan cukup mewakili dari keseluruhan dalam sebuah proses kepenulisan. Mulai dari pengulangan kata, kalimat efektif, ide, sampai mental dan sikap penulis. Seluruhnya dikemas dengan cukup lugas.

Penulis tidak hanya menyebutkan kesalahan-kesalahan yang sering kali dilakukakn oleh penulis pemula, tetapi juga memberikan saran agar dapat lebih baik ke depannya. Saya ambil contoh. Seperti pada Dosa ke-8 : Mengulang Keterangan yang Sudah Diterangkan. Ada sebuah contoh kalimat.

"Kamu mau ke mana?" tanyanya kepadaku ke mana aku pergi. 

Harusnya dapat ditulis menjadi ...

"Kamu mau ke mana?" tanyanya.

atau bisa dibuat dalam bentuk narasi.

Dia bertanya, ke mana aku pergi. 

Lalu, kesimpulan dari pembahasan ini bahwa menambahkan informasi yang sudah jelas hanya akan membuat kalimat menjadi tidak efektif dan terkesan bertele-tele.

Namun, sayangnya ada hal yang sedikit mengganjal bagi saya dalam beberapa bab, yaitu penulis seringkali menyebutkan contoh kasus atau referensi dalam sebuah film. Saya paham bahwa film juga bermula dari menulis. Ya menulis skenario. Selain itu, sering kali yang disebut-sebut adalah karya dari circle penulis. Mungkin maksudnya agar tidak perlu mencari jauh-jauh contoh sukses yang sudah menghasilkan karya-karya yang diakui. 

Akan tetapi, buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh mereka yang ingin menjadi seorang penulis. Rasanya tidak cukup hanya sekali membacanya. Jika, sewaktu saat lupa diri ketika bertutur lewat aksara, maka coba kembali membaca dosa-dosa yang seharusnya dihindari.

Selain itu, ada bonus sedikit isi dalam buku lainnya dari penulis, yaitu "Membongkar Rahasia Buku Difilmkan". Jika, ada yang berpikir dari mana sumber tulisan buku ini, mungkin kita sama. Tidak lain mungkin dari istri penulis sendiri. Dan cukup menarik untuk mengetahui rahasia-rahasia tersebut. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku "Second Chance : Rago, Irfan dan Fajar"

Judul     : Second Chance Penulis  : Rago, Irfan dan Fajar Tahun    : 2016 Penerbit : Pastel Books "Lampaui Batasmu!" Yah, tagline pada cover buku ini sesuai dengan perjuangan ketiga penulis untuk melampaui batas, yaitu Rago, Irfan dan Fajar. Keterbatasan yang mereka alami tidak menjadi penghalang. Dan kesamaan nasib juga yang mempertemukan mereka, sehingga dapat menulis buku ini. Berawal dari kisah Rago yang mengalami kecelakaan ketika panjat tebing di Tebing Citatah 48. Dia terjatuh sehingga membuat tangan kanannya tidak berfungsi seperti sediakala. Membuatnya mau tidak mau menjadi kidal. Putus asa? Pasti dirasakannya. Bahkan, pernah berada dititik terendah. Hal yang sama juga dialami oleh Irfan. Bedanya, Irfan mengalami kecelakaan ketika wall climbing. Dia terjatuh dari ketinggian 10 m. Sempat divonis tidak akan bisa berjalan kembali. Namun, Irfan mematahkan semua itu. Dari apa yang telah dia alami, Irfan bahkan telah menulis buku berjudul Tab...

Tempat Nongkrong Asik di Jababeka

5 tempat asik yang recommended buat nongkrong di Jababeka. Siapa tahu kalian ada yang sedang berada di daerah ini, bisa main atau nongkrong-nongkrong asik di tempat-tempat berikut. 1. Recharge cafe & resto Tempat makan ini tergolong baru di Kawasan Jababeka. Berlokasi di Jl. Cilemah Abang, sebelah kiri. Bangunannya terdiri dari 3 lantai. Namun, yang difungsikan untuk pengunjung hanya sampai lantai 2. Sedangkan, lantai 3 digunakan untuk musholla. Di bagian bawahnya ada juga Bakso Wadidaw, tapi kayaknya sudah tidak berjualan lagi, karena sudah lama tutup. 2. Throwback coffe Cafe ini bertempat di Jl. Cilemah Abang juga. Letaknya sekitar 600 m setelah Recharge cafe & resto. Throwback coffe juga tidak jauh dari Warung Upnormal. Bisa dibilang satu jalur kalau kamu menuju ke sini. Bagi kalian yang mau nongkrong kalau ada Wi-Fi, tempat ini tepat buat kalian. 3. Warunk Upnormal Dari awal buka sampai sekarang, tempat ini tidak sepi pengunjung. Meskipun, ada saja wak...

Ngeteng dari Bekasi ke Lampung

Sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 22 Februari 2020, saya dan seorang teman (panggil saja "Mbak Nur") berangkat menuju Bandar Lampung dari Bekasi untuk mengikuti acara Milad Forum Lingkar Pena ke-23 (Cerita tentang Milad FLP akan segera menyusul dipostingan selanjutnya). Di sini saya ingin share cerita "ngeteng" kami untuk sampai ke Lampung. Sebelum berangkat, kami mencari informasi sebanyak-banyaknya. Meskipun, Sumatera adalah tanah kelahiran saya, sekaligus kampung halaman, seumur-umur belum pernah naik transportasi umum darat sendirian untuk pulang kampung. ( Info penting!... kampung saya di Sumatera bagian selatan hehe). Alhamdulillah, dapat teman nge-trip yang sefrekuensi. Jadilah, kami berdua melakukan perjalanan dari Bekasi ke Bandar Lampung dengan cara berganti-ganti kendaraan aka. "Ngeteng". Secara umum hanya ada tiga kendaraan untuk trip ala "ngeteng" ke Lampung, yaitu Bus Bekasi-Merak, Kapal Ferry, dan Kendaraan Bakauh...