Langsung ke konten utama

Berburu Buku Serigala

Minggu lalu, tepatnya hari Sabtu, aku bersama seorang sepupu pergi ke Big Bad Wolf (BBW) Books 2018. Bazaar buku terbesar yang buka 24 jam selama 2 minggu, Luarrrr biasa ya....
Sempat mikir, tuh 24 jam buka, malamnya bakal ada yang belanja apa? Ternyata ada!!! Dan itu temen aku sendiri. Dia pergi bareng keluarganya jam 1 malam. Niat banget ya hehe... Terus katanya sih artis-artis pada dateng jam segitu, hmmm...

Jujur aja, aku baru tahu tentang BBW dari sepupuku ini. Dia sempat pergi kesana tahun lalu. Dan ga tahu emang takdir kali ya, ga lama dari sepupu aku cerita, aku ketemu info BBW 2018 di Instagram. Alhasil, langsung deh share ke sepupuku dan catat direminder handphone.

Kita rencanain buat dateng kesana diminggu terakhir, soalnya aku udah ada agenda diminggu pertama bazaar ini dibuka. Selain itu, lokasinya juga lumayan jauh cuy.. Cikarang (Bekasi)-BSD. Kita kesana naik KRL. Keluar rumah jam 8, terus nyampe di stasiun sekitar 30 menit kemudian. Dan keretanya baru jalan jam 9. Kita 2 kali transit, pertama di Stasiun Manggarai dan kedua di Stasiun Tanah Abang. Selama perjalanan sampai Stasiun Tanah Abang kita berdiri.... Ga tahu kenapa kayaknya rame banget yang naik kereta hari itu.

Nyampe Stasiun Tanah Abang, kita buru-buru pindah peron buat naik KRL jurusan Stasiun Parung Panjang. Alhamdulillah, kita bisa duduk sampai Stasiun Cisauk. Aku baca info dari postingan di ig BBW alternatif kendaraan umum buat nyampe lokasi. Karena kita emang ada rencana naik KRL, aku pelajarin dulu stasiun-stasiunnya. Sambil dibantu sama aplikasi Gmaps dan Gojek, buat memperkirakan jarak terdekat dan ongkos buat nyampe ke lokasinya, yaitu ICE BSD. Tapi, kita ga pertimbangin macetnya buat nyampe sana.
Harus kalian tahu, kita baru nyampe lokasi jam 12-an siang. Bayangkan perjalanan kita buat berburu buku, harus selama 4 jam, ya pikir aja plus baliknya. Tapi, kita ikhlas kok demi buku-buku tercinta yang telah menanti kita hahaha..

Kata sepupuku, kita disana sampe jam setengah 2 aja. Aku sih setuju, soalnya kita juga udah kelaparan. Dimulailah perburuan buku. Aku emang ga ada list buku yang mau dibeli, liat aja entar disananya. Kalau oke, yah ambil, nanti disesuaikan sama budget. Tapi, aku udah niat buat beli buku dalam Bahasa Inggris, soalnya memang bazaar ini tempatnya buat kamu yang suka baca buku-buku luar. Dan emang bener, pas disana menurut aku, bakal rugi kalau ga beli buku luar. Harganya lebih murah dibanding kalau beli di toko buku yang biasa aku atau kamu datengin. Sebenernya aku juga jarang baca buku-buku luar, tapi mumpung di BBW ga mau kelewat.

Kita masing-masing bawa keranjang dorong dan mulai berpencar. Kita sama-sama langsung ke bagian Fiction. Ternyata masih lumayan rame juga yang dateng di H-3 BBW 2018. Dimulailah perburuan kita. Setelah ambil sana ambil sini, masukin-keluarin dari keranjang, sambil minta bantuan Om Google buat liat review buku-buku yang awalnya menurut aku menarik. Akhirnya, aku mulai jalan kepinggiran, pas juga dengan kesepakatan awal sama sepupu, sampe jam setengah 2. Sepupu aku liat aku ada dipinggiran, dia nyamperin. Mulai deh kita seleksi buku yang kira-kira mau kita beli. Aku perhatiin juga dari awal masuk ada beberapa orang yang bawa keranjang/trollynya ke pinggiran kayak lagi seleksi buku-buku yang mereka habis ambil. Dan ini penampakan buku-buku yang aku beli. Ga banyak sih dibanding yang bawa beberapa keranjang/satu trolly penuh. Kata sepupu juga nih, banyak juga yang dari jastip BBW...

   
(Hasil perburuan @BBW2018)


Aku beli 3 buku luar dan 2 buku lokal. 
1. "We Need New Names" by Noviolet Bulawayo
2. "Sleeper's Castle" by Barbara Erskine
3. "A Case of Exploding Mangoes" by Mohammed Hanif
4. "Fatimah Chen Chen" by Motinggo Busye
5. "Second Chance" by Irfan-Rago-Fajar

Abis bayar, dan lakuin hal-hal lain, kita langsung meluncur buat makan di mall terdekat. Dan semoga aku bisa segera rampungin baca buku-buku yang udah dibeli, biar nanti aku bisa share juga nih review buku-bukunya. Do'akan ya :)

Thanks...
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngeteng dari Bekasi ke Lampung

Sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 22 Februari 2020, saya dan seorang teman (panggil saja "Mbak Nur") berangkat menuju Bandar Lampung dari Bekasi untuk mengikuti acara Milad Forum Lingkar Pena ke-23 (Cerita tentang Milad FLP akan segera menyusul dipostingan selanjutnya). Di sini saya ingin share cerita "ngeteng" kami untuk sampai ke Lampung. Sebelum berangkat, kami mencari informasi sebanyak-banyaknya. Meskipun, Sumatera adalah tanah kelahiran saya, sekaligus kampung halaman, seumur-umur belum pernah naik transportasi umum darat sendirian untuk pulang kampung. ( Info penting!... kampung saya di Sumatera bagian selatan hehe). Alhamdulillah, dapat teman nge-trip yang sefrekuensi. Jadilah, kami berdua melakukan perjalanan dari Bekasi ke Bandar Lampung dengan cara berganti-ganti kendaraan aka. "Ngeteng". Secara umum hanya ada tiga kendaraan untuk trip ala "ngeteng" ke Lampung, yaitu Bus Bekasi-Merak, Kapal Ferry, dan Kendaraan Bakauh...

Buku "Second Chance : Rago, Irfan dan Fajar"

Judul     : Second Chance Penulis  : Rago, Irfan dan Fajar Tahun    : 2016 Penerbit : Pastel Books "Lampaui Batasmu!" Yah, tagline pada cover buku ini sesuai dengan perjuangan ketiga penulis untuk melampaui batas, yaitu Rago, Irfan dan Fajar. Keterbatasan yang mereka alami tidak menjadi penghalang. Dan kesamaan nasib juga yang mempertemukan mereka, sehingga dapat menulis buku ini. Berawal dari kisah Rago yang mengalami kecelakaan ketika panjat tebing di Tebing Citatah 48. Dia terjatuh sehingga membuat tangan kanannya tidak berfungsi seperti sediakala. Membuatnya mau tidak mau menjadi kidal. Putus asa? Pasti dirasakannya. Bahkan, pernah berada dititik terendah. Hal yang sama juga dialami oleh Irfan. Bedanya, Irfan mengalami kecelakaan ketika wall climbing. Dia terjatuh dari ketinggian 10 m. Sempat divonis tidak akan bisa berjalan kembali. Namun, Irfan mematahkan semua itu. Dari apa yang telah dia alami, Irfan bahkan telah menulis buku berjudul Tab...

Review Buku "Kembara Rindu"

Judul Buku : Kembara Rindu Penulis : Habiburrahman El Shirazy Penerbit : Republika Tahun Terbit : 2019 Jumlah Hal : 266 Hal Karya-karya dari Kang Abik memang selalu dinanti-nanti. "Kembara Rindu" adalah novel terbaru yang terbit di akhir tahun 2019. Yang membuat terasa istimewa ketika membaca ini ialah latar tempat yang berlokasi di Lampung. Karena sekitar dua minggu lalu, saya baru saja dari sana. MasyaAllah. Pada buku ini tepatnya di Liwa yang masuk Kabupaten Lampung Barat. Jika dilihat pada bagian sampul tertulis bahwa ini adalah buku pertama dari Dwilogi Pembangun Jiwa. Pada halaman terakhirnya pun (hal 266) dengan huruf kapital tertulis "NOVEL PERTAMA SELESAI". Itu artinya akan ada novel lanjutan dan membuat saya tidak sabar untuk membaca lagi kelanjutan kisahnya. Cerita diawali dengan seorang gadis penjual gorengan dan air mineral di tangga masuk serambi masjid. Gadis yang memakai jaket usang, bercelana panjang dan menutupi rambutnya dengan topi...