Langsung ke konten utama

Review Buku "Syar'i Traveller"

Judul Buku : Syar'i Traveller
Penulis : Ust. Felix Y. Siauw & Tim Da'wah Hijab Alila
Tahun Terbit : 2019
Penerbit : Alfatih Press
Jumlah Halaman : 197 hal

Sebelum membahas terkait buku ini, saya ingin mengatakan bahwa saya selalu suka dengan buku terbitan Alfatih Press yang biasanya penuh dengan visualisasi menarik. Selain tentang isinya yang penuh dengan ilmu tentunya. Kali ini, disuguhkan dengan berbagai macam gambar dari sudut-sudut Turki. Sehingga, lebih dapat tergambar jelas perjalanan yang dilakukan oleh tim Hijab Alila.

Buku ini seperti ringkasan cerita perjalanan tim Hijab Alila mulai dari berangkat hingga selama di Turki. Disampaikan dengan cukup rinci mulai dari destinasi, penginapan, biaya, transportasi, hingga sejarah/kisah dibalik suatu tempat yang mereka kunjungi. Tidak lupa tentunya disisipkan beberapa kejadian yang mengandung hikmah agar bisa dijadikan pembelajaran, seperti ketika salah seorang dari rombongan yang visanya ditolak dan harus dua kali diurus pembuatannya kembali oleh ketua rombongan. Atau ketika di penghujung wisata mereka, tiga orang sekaligus harus kehilangan dompet karena dicopet.

Terkait bahasa penulisan. Lupakan sejenak tentang PUEBI karena bahasa yang tertulis di buku ini jauh dari hal tersebut. Apa-apa yang tertulis, sama halnya seperti bercerita secara lisan. Bagi saya, nyaman-nyaman saja membacanya. Terkesan lebih santai.

Bagi kalian yang terkadang jenuh dengan buku penuh tulisan atau membaca tulisan terkait suatu info, mungkin kalian bisa menikmati buku "Syar'i Traveller" ini. Dimana hal-hal yang tertulis di dalamnya bisa sangat bermanfaat bagi yang punya rencana berpergian. Apalagi yang tujuannya ke Turki.

Saya berterimakasih banyak kepada Ust. Felix Siauw & Tim Dakwah Hijab Alila yang telah melahirkan buku ini. Yang membuat cara berdakwah lewat tulisan itu menjadi lebih menarik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngeteng dari Bekasi ke Lampung

Sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 22 Februari 2020, saya dan seorang teman (panggil saja "Mbak Nur") berangkat menuju Bandar Lampung dari Bekasi untuk mengikuti acara Milad Forum Lingkar Pena ke-23 (Cerita tentang Milad FLP akan segera menyusul dipostingan selanjutnya). Di sini saya ingin share cerita "ngeteng" kami untuk sampai ke Lampung. Sebelum berangkat, kami mencari informasi sebanyak-banyaknya. Meskipun, Sumatera adalah tanah kelahiran saya, sekaligus kampung halaman, seumur-umur belum pernah naik transportasi umum darat sendirian untuk pulang kampung. ( Info penting!... kampung saya di Sumatera bagian selatan hehe). Alhamdulillah, dapat teman nge-trip yang sefrekuensi. Jadilah, kami berdua melakukan perjalanan dari Bekasi ke Bandar Lampung dengan cara berganti-ganti kendaraan aka. "Ngeteng". Secara umum hanya ada tiga kendaraan untuk trip ala "ngeteng" ke Lampung, yaitu Bus Bekasi-Merak, Kapal Ferry, dan Kendaraan Bakauh

Menyoal Hadits-Hadits Populer

Judul : Menyoal Hadits-Hadits Populer (Upaya Mengenali Sunnah yang Benar, Bukan yang Terkenal) Penulis : Adi Hidayat Penerbit : Institut Quantum Akhyar Tahun terbit : 2018 Membaca buku ini semakin membuat saya kagum dengan sosok Ust.Adi Hidayat. Sangat terlihat kedalaman ilmu yang beliau miliki. Menyadarkan betapa masih dangkalnya ilmu agama yang saya ketahui. Total ada 17 hadits populer yang dibahas. Terdengar sedikit memang, tetapi jika telah membaca buku ini saya yakin Anda akan berubah pikiran. Sesuai yang tertera pada cover, sebagai upaya mengenali sunnah yang benar, bukan yang terkenal. Beliau membahas hadits-hadits tersebut cukup terperinci dengan menambah bukti-bukti ilmiah, periwayat hadits dan rangkaian sanadnya, penilaian para ulama, hingga membuat kesimpulan hampir tiap pembahasan. Hanya dua bahasan hadits yang tidak terdapat kesimpulan dan menyerahkannya kepada pembaca. Selain itu, bukan main-main karena beliau mencari referensi 1235 kitab pada pustaka ele

Review "Sabtu Bersama Bapak"

"Sabtu Bersama Bapak" menjadi novel pertama karya Aditya Mulya yang saya baca. Mungkin ada yang sudah menonton versi filmnya?  Saya sendiri baru menyelesaikan buku dan filmnya. Tentu membaca novelnya lebih diutamakan. Seperti yang diketahui, kalau film yang mengadaptasi kisah dari novel, maka jangan berekspektasi tinggi. Jika menginginkan versi lengkap alangkah baiknya membaca novelnya dahulu. Dalam buku ini menceritakan bagaimana seorang ayah tetap bisa mendampingi anak-anaknya, meski dia tidak dapat berada di sisi mereka hingga tumbuh dewasa. Setelah divonis penyakit kanker dan tidak akan hidup lama, Gunawan Garinda merencanakan untuk membuat video yang diamanahkan kepada istrinya agar diputarkan setiap Sabtu untuk anak-anak mereka, Satya dan Saka. Kehidupan kakak beradik yang berbeda. Ibu yang begitu tegar. Juga Ayah yang penuh perencanaan dan tidak akan membiarkan keluarganya kesusahan sepeninggalannya. Masing-masing tokoh punya porsi sendiri. Akan tetapi, pada versi buku