Langsung ke konten utama

Review Buku "Misteri Naga Batuk"

Judul Buku : Misteri Naga Batuk
Percetakan : PT Gramedia
Tahun Terbit : 1985
Jumlah Halaman : 242 hal

Jika dilihat dari penampilan bukunya tampak sudah usang ya? Memang iya. Buku ini merupakan satu dari buku yang saya beli di toko buku bekas di sudut kota Bandung pada pertengahan bulan Desember ini. Toko yang tidak sengaja saya temukan ketika sedang main ke sana. Melihat judul pada cover buku, menarik hati saya untuk membelinya.

Buku ini merupakan seri ke-14 dari seri novel detektif dengan judul asli Alfred Hitchcock and the Three Investigators-The Mystery of the Coughing Dragon. Copyright dari buku ini ialah Random Inc. dengan teks ditulis oleh Nick West dan karakter diciptakan oleh Robert Arthur. "Misteri Naga Batuk" adalah seri pertama yang saya baca. 

Pada seri ini, kasus yang harus mereka hadapai bermula dengan permintaan Mr. Hitchcock untuk membantu temannya, Mr.Allen menemukan anjingnya yang bernama Red Rover. Perjalanan trio detektif ini agar dapat menemukan anjing klien mereka ternyata membawa mereka kepada misteri lain terkait naga. Sempat Mr.Allen ketika memberi keterangan menyinggung sosok naga yang dilihatnya dari tebing dekat rumahnya saat mencari anjing kesayangannya tersebut. Sebelumnya, tersiar kabar bahwa terdapat beberapa anjing yang hilang secara bersamaan.

Saya ikut hanyut dalam keseruan penyelidikan mereka. Mulai dari mengumpulkan keterangan dari dua orang tetangga Mr. Allen yang aneh yaitu Mr. Carter dan Mr. Shelby, lalu menelusuri pesisir pantai, gua, bertemu dua orang bersenjata, hingga mereka benar-benar bertemu dengan sosok naga seperti yang dikatakan kliennya.
Saya menyukai ketiga karakter detektif remaja pada novel ini, yaitu Jupiter "Jupe" Jones, Peter "Pete" Crenshaw, dan Robert "Bob" Andrews. Jupe yang cerdas, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tetapi tetap berhati-hati dalam menarik kesimpulan untuk setiap analisisnya. Sedangkan, Pete memiliki karakter menonjol yaitu tidak sabaran dan fisik yang lebih kuat dibandingkan kedua temannya. Untuk Bob, ia adalah anak lelaki yang memiliki pengetahuan luas dan dapat diandalkan terkait data. Masing-masing mereka saling melengkapi satu sama lain.

Setelah selesai membaca serial ini, saya jadi penasaran ingin membaca seri-seri Alfred Hitchcock & Trio Detektif yang lain. Bagi kalian yang menyukai kisah tentang pertualangan, penyelidikan, misteri atau semacamnya, tidak ada salahnya untuk membaca buku ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku "Second Chance : Rago, Irfan dan Fajar"

Judul     : Second Chance Penulis  : Rago, Irfan dan Fajar Tahun    : 2016 Penerbit : Pastel Books "Lampaui Batasmu!" Yah, tagline pada cover buku ini sesuai dengan perjuangan ketiga penulis untuk melampaui batas, yaitu Rago, Irfan dan Fajar. Keterbatasan yang mereka alami tidak menjadi penghalang. Dan kesamaan nasib juga yang mempertemukan mereka, sehingga dapat menulis buku ini. Berawal dari kisah Rago yang mengalami kecelakaan ketika panjat tebing di Tebing Citatah 48. Dia terjatuh sehingga membuat tangan kanannya tidak berfungsi seperti sediakala. Membuatnya mau tidak mau menjadi kidal. Putus asa? Pasti dirasakannya. Bahkan, pernah berada dititik terendah. Hal yang sama juga dialami oleh Irfan. Bedanya, Irfan mengalami kecelakaan ketika wall climbing. Dia terjatuh dari ketinggian 10 m. Sempat divonis tidak akan bisa berjalan kembali. Namun, Irfan mematahkan semua itu. Dari apa yang telah dia alami, Irfan bahkan telah menulis buku berjudul Tab...

Tempat Nongkrong Asik di Jababeka

5 tempat asik yang recommended buat nongkrong di Jababeka. Siapa tahu kalian ada yang sedang berada di daerah ini, bisa main atau nongkrong-nongkrong asik di tempat-tempat berikut. 1. Recharge cafe & resto Tempat makan ini tergolong baru di Kawasan Jababeka. Berlokasi di Jl. Cilemah Abang, sebelah kiri. Bangunannya terdiri dari 3 lantai. Namun, yang difungsikan untuk pengunjung hanya sampai lantai 2. Sedangkan, lantai 3 digunakan untuk musholla. Di bagian bawahnya ada juga Bakso Wadidaw, tapi kayaknya sudah tidak berjualan lagi, karena sudah lama tutup. 2. Throwback coffe Cafe ini bertempat di Jl. Cilemah Abang juga. Letaknya sekitar 600 m setelah Recharge cafe & resto. Throwback coffe juga tidak jauh dari Warung Upnormal. Bisa dibilang satu jalur kalau kamu menuju ke sini. Bagi kalian yang mau nongkrong kalau ada Wi-Fi, tempat ini tepat buat kalian. 3. Warunk Upnormal Dari awal buka sampai sekarang, tempat ini tidak sepi pengunjung. Meskipun, ada saja wak...

Ngeteng dari Bekasi ke Lampung

Sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 22 Februari 2020, saya dan seorang teman (panggil saja "Mbak Nur") berangkat menuju Bandar Lampung dari Bekasi untuk mengikuti acara Milad Forum Lingkar Pena ke-23 (Cerita tentang Milad FLP akan segera menyusul dipostingan selanjutnya). Di sini saya ingin share cerita "ngeteng" kami untuk sampai ke Lampung. Sebelum berangkat, kami mencari informasi sebanyak-banyaknya. Meskipun, Sumatera adalah tanah kelahiran saya, sekaligus kampung halaman, seumur-umur belum pernah naik transportasi umum darat sendirian untuk pulang kampung. ( Info penting!... kampung saya di Sumatera bagian selatan hehe). Alhamdulillah, dapat teman nge-trip yang sefrekuensi. Jadilah, kami berdua melakukan perjalanan dari Bekasi ke Bandar Lampung dengan cara berganti-ganti kendaraan aka. "Ngeteng". Secara umum hanya ada tiga kendaraan untuk trip ala "ngeteng" ke Lampung, yaitu Bus Bekasi-Merak, Kapal Ferry, dan Kendaraan Bakauh...