Langsung ke konten utama

Review Buku "Jendela Amerika"

Judul Buku : Jendela Amerika
Penyusun : Helvy Tiana Rosa
Penerbit : PT. Penerbitan Pelangi Indonesia
Tahun Terbit : 2017
Halaman : 269 hal

Pernahakah terbayangkan jika kita akan tinggal di negara yang begitu asing, jauh dari sanak saudara? Atau mungkin pernah sempat datang ke sana beberapa hari, lalu tidakkah kalian merasakan perbedaannya? Adakah pelajaran yang dapat diambil selama di sana?

Jika kalian pernah atau pun ternyata belum sama sekali, namun ingin tahu mungkin kalian bisa membaca lewat buku ini terlebih dahulu. "Jendela Amerika" merupakan buku antologi yang terdiri dari berbagai kisah warga Indonesia yang tinggal di Amerika-Canada. Tiap kisahnya banyak pelajaran yang bisa diambil. Bagaimana seorang muslim tinggal di negara yang jumlah muslimnya tidak sebanyak di Indonesia? Bagaimana memulai hidup di sana? Apa saja yang harus diperhatikan ketika memilih tempat tinggal? Dan banyak hal lainnya yang perlu menjadi perhatian dan catatan penting.

Seperti judulnya, buku ini bagaikan jendela yang membingkai cerita kehidupan mereka selama tinggal di Amerika-Canada. Para penulis berasal dari berbagai profesi dan latar belakang. Ada yang telah tinggal di benua tersebut dari tahun 80-an, ada seorang ibu rumah tangga, mahasiswa, dan karyawan.

Dari berbagai cerita menarik di dalamnya, kisah mengenai masjid sebagai rumah kedua bagi mereka kaum minoritas menjadi satu dari sekian yang begitu membekas. Selain itu, hikmah lain dari seseorang yang tinggal di tanah rantauan dimana Islam sebagai kaum minoritas yaitu bagaimana mengistiqomahkan ibadah, tetap berdakwah, juga mengajarkan akidah kepada anak-anak yang sejak dini telah hidup di sana.

Perkumpulan warga muslim Indonesia menjadi pengganti rindu akan kampung halaman. Juga sesama brother-sister dari berbagai negara muslim menjadi pemersatu ukhuwah Islam. Sungguh amat terasa mahal, ukhuwah tersebut ketika menjadi minoritas. Oleh karena itu, alangkah baiknya kita untuk bersyukur dengan keadaan saat ini di mana dengan mudahnya menemukan masjid, mendengarkan kumandang adzan, atau kajian-kajian rutin.
x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngeteng dari Bekasi ke Lampung

Sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 22 Februari 2020, saya dan seorang teman (panggil saja "Mbak Nur") berangkat menuju Bandar Lampung dari Bekasi untuk mengikuti acara Milad Forum Lingkar Pena ke-23 (Cerita tentang Milad FLP akan segera menyusul dipostingan selanjutnya). Di sini saya ingin share cerita "ngeteng" kami untuk sampai ke Lampung. Sebelum berangkat, kami mencari informasi sebanyak-banyaknya. Meskipun, Sumatera adalah tanah kelahiran saya, sekaligus kampung halaman, seumur-umur belum pernah naik transportasi umum darat sendirian untuk pulang kampung. ( Info penting!... kampung saya di Sumatera bagian selatan hehe). Alhamdulillah, dapat teman nge-trip yang sefrekuensi. Jadilah, kami berdua melakukan perjalanan dari Bekasi ke Bandar Lampung dengan cara berganti-ganti kendaraan aka. "Ngeteng". Secara umum hanya ada tiga kendaraan untuk trip ala "ngeteng" ke Lampung, yaitu Bus Bekasi-Merak, Kapal Ferry, dan Kendaraan Bakauh

Menyoal Hadits-Hadits Populer

Judul : Menyoal Hadits-Hadits Populer (Upaya Mengenali Sunnah yang Benar, Bukan yang Terkenal) Penulis : Adi Hidayat Penerbit : Institut Quantum Akhyar Tahun terbit : 2018 Membaca buku ini semakin membuat saya kagum dengan sosok Ust.Adi Hidayat. Sangat terlihat kedalaman ilmu yang beliau miliki. Menyadarkan betapa masih dangkalnya ilmu agama yang saya ketahui. Total ada 17 hadits populer yang dibahas. Terdengar sedikit memang, tetapi jika telah membaca buku ini saya yakin Anda akan berubah pikiran. Sesuai yang tertera pada cover, sebagai upaya mengenali sunnah yang benar, bukan yang terkenal. Beliau membahas hadits-hadits tersebut cukup terperinci dengan menambah bukti-bukti ilmiah, periwayat hadits dan rangkaian sanadnya, penilaian para ulama, hingga membuat kesimpulan hampir tiap pembahasan. Hanya dua bahasan hadits yang tidak terdapat kesimpulan dan menyerahkannya kepada pembaca. Selain itu, bukan main-main karena beliau mencari referensi 1235 kitab pada pustaka ele

Review "Sabtu Bersama Bapak"

"Sabtu Bersama Bapak" menjadi novel pertama karya Aditya Mulya yang saya baca. Mungkin ada yang sudah menonton versi filmnya?  Saya sendiri baru menyelesaikan buku dan filmnya. Tentu membaca novelnya lebih diutamakan. Seperti yang diketahui, kalau film yang mengadaptasi kisah dari novel, maka jangan berekspektasi tinggi. Jika menginginkan versi lengkap alangkah baiknya membaca novelnya dahulu. Dalam buku ini menceritakan bagaimana seorang ayah tetap bisa mendampingi anak-anaknya, meski dia tidak dapat berada di sisi mereka hingga tumbuh dewasa. Setelah divonis penyakit kanker dan tidak akan hidup lama, Gunawan Garinda merencanakan untuk membuat video yang diamanahkan kepada istrinya agar diputarkan setiap Sabtu untuk anak-anak mereka, Satya dan Saka. Kehidupan kakak beradik yang berbeda. Ibu yang begitu tegar. Juga Ayah yang penuh perencanaan dan tidak akan membiarkan keluarganya kesusahan sepeninggalannya. Masing-masing tokoh punya porsi sendiri. Akan tetapi, pada versi buku